Minggu, 08 Maret 2009

Air Terjun Madakaripura


Kajian sejarah yang dilakukan dengan seksama, membuktikan bahwa Indonesia yang elok dan permai ini, dulu disebut Nusantara. Ketika pada tahun 1869 seorang penulis Eropa yang bernama James Richard Logan menulis nama Indonesia untuk pertama kalinya dan kemudian diikuti oleh pengarang Eropa lainnya, nama Indonesia menjadi lebih populer ketimbang Nusantara.

The accurate obsevation o the history proves that this beautiful and lovely Indonesia was formerly called Nusantara In 1869 when a Europian writer named James Richard Logan wrote the name Indonesia for the first time, then followed by other writers, the name Indonesia become more popular than Nusantara.


Keberadaan Nusantara adalah sebuah imperium yang luas, membentang dari Wanin hingga Madagaskar, dalam rengkuh kekuasaan seorang Maha Raja Mojopahit bergelar Prabu Hayam Wuruk. Adalah seorang Perdana Menteri yang dikenal sebagai Maha Patih Gajah Mada, berjuang dengan gigih secara heroic mempersatukan seluruh wilayah Nusantara berada di bawah payung kekuasaan Majapahit. Wajar jika kemudian sosok Gajah Mada lebih dikenal dari Hayam Wuruk maupun Majapahit.
The than existing Nusantara was a large imperium, extending from Wanin to Madagaskar, under the power of Maha Raja Mojopahit by the name of Prabu Hayam Wuruk. There was a Prime Minister which is known as Maha Patih Gajah Mada, who strongly struggled to unify the whole territory of Nusantara under span of control of Majapahit. So is does make sense that Gajah Mada was considered more famous rather than Hayam Wuruk nor Majapahit.

Madakaripura adalah suatu tempat kunjungan wisata sakral berupa deretan Air Terjun yang sentralnya mencapai ketinggian sekitar 200 meter dari dasar jeram. Air yang jatuh itu melayang-layang sambil bercanda , berhamburan menari-nari kesana kemari, meluncur turun saling mendahului, kemudian jatuh ke dasar jeram menimbulkan irama yang gemuruh. Kadang disela oleh debam dahsyat yamh gemanya menggetarkan relung sempit berdiameter tak kurang dari 25 meter itu, hingga terdengar menggelegar. Menyusul hempasan angin yang menderu-deru, mengibaskan butiran air yang lembut, menyambut mereka yang datang. Semburan air yang berhamburan itu membiaskan warna warni indah disorot sinar surya bagai Mata Dewa, menciptakan bianglala.

Keperkasaan yang dahsyat di Madakaripura dipilih oleh Gajah Mada sebagai tempat bertapa untuk memperoleh kesentosaan hingga ia menjadi sakti mandraguna. Setelah membuktikan Sumpah Palapa dan berhasil mempersatukan seluruh Nusantara, ditempat inipula ia menghabiskan sisa usianya, mempersiapkan diri untuk Muksha menuju ke Nirwana. Ternyata Mada Kari Pura memang berarti “tempat tinggal terakhir” Gajah Mada. Manakala kita merindukan kebesaran jasa Gajah Mada, dan ingin menghayati kehebatannya, kita bisa datang kesana untuk menunggu munculnya bianglala. Sukmanya akan turun meniti tangga berwarna, bersiram air suci “Tirta Sewana”. Banyak orang percaya bahwa “Tirta Sewana” berkhasiat memberikan kesembuhan dan membuat awet muda.

Lokasi Madakaripura berada 620 meter diatas permukaan air laut dan terletak di kawasan tengger tidak jauh dari Bromo tepatnya di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, agaknya alam menempatkan Madakaripura sebagai pelengkap Bromo. Kepayahan dan kepenatan sehabis medaki puncak Bromo, akan sirna dengan mandi Air Suci Tirta Sewana untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke obyek-obyek wisata lainnya dikawasan Probolinggo.


Kajian sejarah yang dilakukan dengan seksama, membuktikan bahwa Indonesia yang elok dan permai ini, dulu disebut Nusantara. Ketika pada tahun 1869 seorang penulis Eropa yang bernama James Richard Logan menulis nama Indonesia untuk pertama kalinya dan kemudian diikuti oleh pengarang Eropa lainnya, nama Indonesia menjadi lebih populer ketimbang Nusantara.

The accurate obsevation o the history proves that this beautiful and lovely Indonesia was formerly called Nusantara In 1869 when a Europian writer named James Richard Logan wrote the name Indonesia for the first time, then followed by other writers, the name Indonesia become more popular than Nusantara.


Keberadaan Nusantara adalah sebuah imperium yang luas, membentang dari Wanin hingga Madagaskar, dalam rengkuh kekuasaan seorang Maha Raja Mojopahit bergelar Prabu Hayam Wuruk. Adalah seorang Perdana Menteri yang dikenal sebagai Maha Patih Gajah Mada, berjuang dengan gigih secara heroic mempersatukan seluruh wilayah Nusantara berada di bawah payung kekuasaan Majapahit. Wajar jika kemudian sosok Gajah Mada lebih dikenal dari Hayam Wuruk maupun Majapahit.
The than existing Nusantara was a large imperium, extending from Wanin to Madagaskar, under the power of Maha Raja Mojopahit by the name of Prabu Hayam Wuruk. There was a Prime Minister which is known as Maha Patih Gajah Mada, who strongly struggled to unify the whole territory of Nusantara under span of control of Majapahit. So is does make sense that Gajah Mada was considered more famous rather than Hayam Wuruk nor Majapahit.

Madakaripura adalah suatu tempat kunjungan wisata sakral berupa deretan Air Terjun yang sentralnya mencapai ketinggian sekitar 200 meter dari dasar jeram. Air yang jatuh itu melayang-layang sambil bercanda , berhamburan menari-nari kesana kemari, meluncur turun saling mendahului, kemudian jatuh ke dasar jeram menimbulkan irama yang gemuruh. Kadang disela oleh debam dahsyat yamh gemanya menggetarkan relung sempit berdiameter tak kurang dari 25 meter itu, hingga terdengar menggelegar. Menyusul hempasan angin yang menderu-deru, mengibaskan butiran air yang lembut, menyambut mereka yang datang. Semburan air yang berhamburan itu membiaskan warna warni indah disorot sinar surya bagai Mata Dewa, menciptakan bianglala.

Keperkasaan yang dahsyat di Madakaripura dipilih oleh Gajah Mada sebagai tempat bertapa untuk memperoleh kesentosaan hingga ia menjadi sakti mandraguna. Setelah membuktikan Sumpah Palapa dan berhasil mempersatukan seluruh Nusantara, ditempat inipula ia menghabiskan sisa usianya, mempersiapkan diri untuk Muksha menuju ke Nirwana. Ternyata Mada Kari Pura memang berarti “tempat tinggal terakhir” Gajah Mada. Manakala kita merindukan kebesaran jasa Gajah Mada, dan ingin menghayati kehebatannya, kita bisa datang kesana untuk menunggu munculnya bianglala. Sukmanya akan turun meniti tangga berwarna, bersiram air suci “Tirta Sewana”. Banyak orang percaya bahwa “Tirta Sewana” berkhasiat memberikan kesembuhan dan membuat awet muda.

Lokasi Madakaripura berada 620 meter diatas permukaan air laut dan terletak di kawasan tengger tidak jauh dari Bromo tepatnya di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, agaknya alam menempatkan Madakaripura sebagai pelengkap Bromo. Kepayahan dan kepenatan sehabis medaki puncak Bromo, akan sirna dengan mandi Air Suci Tirta Sewana untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke obyek-obyek wisata lainnya dikawasan Probolinggo.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com